Jumat, 20 Februari 2009

Rakyat

Rakyat adalah sebuah kata yang terdiri dari 6 huruf, yang sering kita dengar, yang sering disebut oleh pejabat pejabat negara dan bahkan mungkin telah menjadi semacam wiritan baru bagi para pengelola birokrasi kita.

Dan Demokrasipun diartikan “pemerintahan oleh rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada ditangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih dibawah sistem pemilihan bebas.” Dalam ucapan Abraham Lincoln, demokrasi adalah suatu pemerintahan “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.” Demokrasi juga bisa dimaknai sebagai bentuk masyarakat yang menghargai-hak-hak asasi manusia secara sama, menghargai kebebasan dan mendukung toleransi, khususnya terhadap pandangan-pandangan kelompok minoritas. Lagi lagi rakyat tersanjung dengan arti demokrasi tersebut dimana rakyat adalah penguasa tunggal.

Bahkan pada implementasi yang tinggi dalam ranah pemerintahan kita disebutkan dalan UUD '45 semua kekayaaan yang terkandung dalam bumi kita dikuasai pemerintah demi kesejahteraan RAKYAT, Rakyat lagi sebagai penikmat kekayaan negeri, tapi realita yang ada kalau ada yang diusir dari tanahnya sendiri itulah adalah rakyat, jika ada yang diombrak ambrik oleh Satpol PP (polisi dalam negeri yang digaji oleh rakyat) karena telah ditakdirkan sebagai Pedagang Kaki 5 (lima) lagi - lagi itulah adalah Rakyat, Jika ada yg digebukin aparat penegak hukum karena mencuri seekor ayam lagi lagi itulah adalah rakyat. Entah sampaikan kapan rakyat jadi korban.

Dan akhir - akhir ini kita membaca dan melihat para TKI diusir oleh pemerintah Malaysia karena sebagai pendatang haram mereka diusir seperti kambing yang memakan tanaman tetangganya itu juga Rakyat. Jika para Koruptor tiba di bandara mereka disambut dengan hangat pleh pemerintah dan bahkan dipersilahkan menuju istana presiden, Lain ceritanya jika para TKI tiba ditanah air kebanyakan mereka justru menjadi korban penipuan oleh sesama rakyat. Sungguh ironis memang menjadi rakyat (dalam tanda kutip) suatu saat didekati karena para pejabat, calon dewan butuh mereka tapi yang paling banyak menjadi korban oleh sesama Rakyat yang mengaku sebagai wakil rakyat. Semoga Pemilu yang akan datang Rakyat jangan menjadi korban yang namanya demokrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar